Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tengah menjadi perhatian publik usai diduga menghina Alquran. Pernyataan gubernur petahana ini soal surat Al Maidah ayat 51 terjadi saat bertemu masyarakat di Kepulauan Seribu setelah berpidato di Kepulauan Seribu, akhir September lalu.
Dalam video terkait surat tersebut, Ahok mengatakan, "... Kan bisa saja dalam hati kecil, bapak, ibu enggak bisa pilih saya karena dibohongi dengan surat Al Maidah (ayat) 51 macam-macam itu. Itu hak bapak, ibu."
Isi surat Al-Maidah menyebutkan, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu)."
Lebih Baik Tidak Memancing
Peneliti psikologi politik Universitas Indonesia, Bagus Takwin, mengatakan, pernyataan Ahok ini digunakan orang untuk mengingatkan yang lainnya agar tidak memilih pemimpin non-Muslim. Namun, Bagus mengatakan pernyataan Surat Al Maidah ini menimbulkan berbagai penafsiran termasuk "sampai ada yang bilang, Ahok bilang surat itu bohong atau dipakai untuk membohongi."
"Itu kan ada stimulusnya. Stimulus bahwa ucapan Ahok bisa memancing respons macem macem itu juga harus dipertimbangkan supaya tidak makin memperkeruh suasana. Perlu juga satu strategi menanggapi komentar atau serangan lawan dengan lebih tidak memancing kemungkinan untuk diserang balik," kata Bagus.
Kontroversi surat Al Maidah ini juga mencuat setelah kelompok yang menamakan diri Advokat Cinta Tanah Air melaporkan Ahok ke Badan Pengawas Pemilu DKI Jakarta tanggal 27 September lalu karena gubernur petahana dianggap tidak bisa manafsirkan Al Maidah karena non-Muslim.
Ahok Bela Diri
Setelah pernyataannya soal surat Al Maidah membuat heboh, Ahok melalui akun Instagramnya, Kamis 6 Oktober 2016, membela diri. Dia menyebutkan tidak suka mempolitisasi ayat-ayat suci.
"Saat ini banyak beredar pernyataan saya dalam rekaman video seolah saya melecehkan ayat suci Alquran surat Al Maidah ayat 51, pada acara pertemuan saya dengan warga Pulau Seribu. Berkenaan dengan itu, saya ingin menyampaikan pernyataan saya secara utuh melalui video yang merekam lengkap pernyataan saya tanpa dipotong. Saya tidak berniat melecehkan ayat suci Alquran, tetapi saya tidak suka mempolitisasi ayat-ayat suci, baik itu Alquran, Alkitab, maupun kitab lainnya," tulisnya.
Netizen Perang Komentar
Meski Ahok telah memberikan klarifikasi pembelaan diri, netizen tetap perang komentar di akun Instagramnya. Masih ada yang membela, namun banyak pula yang mengkritik Ahok.
"Yang penting kalau kita sudah tahu isi ayat di Alquran seperti itu...jangan dijadikan unsur politisasi malah jadi memecah belah negara ini," ungkap akun Fajarprima24.
"Sebelum ahok minta maaf, kita umat Islam tidak akan terima. Minta maaf??? Boro2 dia ja egois merasa paling benar. Manusia yg tidak pernh berdosa. Hhhhhh," ungkap online_shop_gluta_white.
"Seorang pemimpin itu, menjaga lisannya dengan baik , untuk contoh kepada masyarakatnya (999)," papar netizen lain, riannnsetiadi.
"Mundur secara terhormat a"a pak," imbuh yang lain, riannnsetiadi.
Lucky Hakim Sayangkan Ahok Tak Menjaga Sikap dan Tutur Kata
Terkait pernyataan Ahok diduga melecehkan Alquran, sejumlah kalangan menunjukkan reaksinya, termasuk dari artis sekaligus anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PAN, Lucky Hakim. Bagi Lucky, Ahok seharusnya bisa menjaga sikap karena masih menduduki jabatan sebagai gubenur.
"Pak Ahok itu kan kepala daerah yang sementara masih menjabat. Sebagai orang nomor satu saat ini di Jakarta tentu diharapkan menunjukkan sikap yang baik sebagai sorotan masyarakat," ungkap Lucky.
Tak hanya itu, Lucky juga menyebut Ahok bisa merusak perdamaian umat beragama di Jakarta karena sikapnya tersebut.
"Waktu itu dia (Ahok) bilang ajaran Kristen konyol, sekarang surat Al Maidah ayat 51 dianggap senjata politik yang menyerang dia. Ini kan bisa mengancam perdamaian di Jakarta antar sesama umat beragama," imbuhnya.
"Saya punya kawan yang non-muslim baik itu Katolik, Protestan, Hindu maupun Budha, pada hakekatnya semua agama mengajarkan budi pekerti yang baik, terutama dalam berucap dan bersikap. Namun statement Ahok justru berpotensi melahirkan peta konflik yang beraroma agama. Ini sungguh berbahaya jika terus dibiarkan terjadi ke depannya," ujarnya.
Lucky lantas meminta pada semua pihak untuk tak terpancing emosi dan tetap menjaga berdamaian umat beragama.
"Kita semua saling menghargai satu sama lain. Jadi jangan sampai terpancing emosi hanya karena statement tak elok dari satu orang. Silakan laporkan pelanggaran yang dilakukan melalui hukum, tapi perdamaian antarsesama umat beragama harus tetap terjaga di Jakarta," tandasnya.
Sumber : rima news
Tidak ada komentar:
Posting Komentar